Apakah kamu sering kali diam cuma untuk menghindari polemik
dengan pasangan? Atau lebih banyak berkorban untuk kebahagiaan pasanganmu,
tanpa timbal balik yang sama? Jikalau iya, bisa jadi kamu terlalu bergantung
pada pasangan secara tak sehat atau codependent.
Bagus kamu yang bergantung pada pasangan atau sebaliknya pasangan yang terlalu
bergantung kepada kamu, hal ini sama-sama tak sehat. Berdasarkan psikolog,
relasi semacam ini dikarenakan seseorang merasa tak cukup, tak mampu, dan perlu
bergantung pada orang lain untuk merasa lengkap.
Seluruh orang bisa berisiko menjadi codependent. Melainkan menurut penelitian, kondisi ini paling
sering kali dialami oleh orang-orang yang pada waktu kecil atau umur remaja
kurang mendapat perhatian dari orang tua. Walhasil, mereka merasa patut
mengorbankan kebutuhan mereka sendiri untuk menyenangkan orang lain. Dalam
relasi seperti ini, bukannya merasa bersuka cita, kamu justru akan lebih sering
kali merasa kuatir. Coba deh kenali ciri-cirinya lebih dekat dan periksa apakah
kamu dan pasangan mengalami hal-hal di bawah ini:
·
Kamu takut membikin keputusan untuk dirimu
sendiri
Kamu tak merasa nyaman dengan penilaianmu sendiri, malah
untuk hal-hal simpel, dan merasa patut mencontoh apa yang dikatakan pasanganmu.
Misalnya, untuk memutuskan pergi bersama teman-temanmu akhir pekan ini atau
tak.
·
Menjalankan yang disukai pasangan meskipun tak
kamu sukai
Kamu begitu berkeinginan menonjolkan bahwa kamu yakni
pasangan yang ideal, yang bisa melaksanakan hal yang ia sukai bersama.
Misalnya, menonton perlombaan sepak bola atau menonton pertunjukan musik rock,
meskipun sebenarnya kamu sama sekali tak menyenangi kegiatan itu.
·
Rela melaksanakan apa saja atau memilih diam
saja demi menghindari polemik
Selalu berpendapat atau melaksanakan hal yang sama dengan
pasanganmu karena takut tak membuatmu menjadi pasangan yang total atau ideal.
Sebaliknya, ini justru bisa membuatmu tak punya identitas dan opini sendiri.
·
Kamu memberikan bantuan yang membuatmu tak
nyaman
Misalnya kamu memberikan pinjaman uang lebih besar dari yang
kamu mampu. Kamu mengubah standar dan batasan demi menolong atau sekadar untuk
menyenangkan pasanganmu, meskipun itu terasa tak nyaman.
·
Kamu mudah cemburu
Dalam relasi codependent, cemburu yakni tanda bahwa kamu
merasa rendah diri dan terancam dengan relasi pasanganmu dengan orang lain,
malah dengan keluarga ataupun sahabatnya. Kamu mungkin berpikir bahwa, “Jikalau
ia punya relasi dekat dengan orang lain, itu berarti ia tak terlalu
membutuhkanku.”
Sebaliknya, dalam relasi codependent bisa jadi kamu juga terus menerus menanyakan pada
pasanganmu, ia sedang apa dan di mana, serta merasa sebal kalau ia tak seketika
menjawab pesan atau teleponmu. Lebih jauh, kamu merasa perlu pasanganmu berubah
pantas yang kamu inginkan, dan membatasi tindakan pasanganmu agar kamu merasa
tenang. Kamu seakan jadi bos yang berkeinginan membuatnya patuh, dan kamu akan
merasa benar-benar kecewa atau geram kalau kamu tak bisa mengaturnya. Pada
hasilnya, betapapun kamu sayang pada pasanganmu, penting untuk tak
menggantungkan kebahagiaanmu kepadanya secara berlebihan. Ingat, kebahagiaanmu
yakni tanggung jawabmu sendiri, bukan tanggung jawab pasanganmu.